Rabu, Juli 26, 2017

PERSIAPAN DAN PENGALAMAN TES TAHAP PERTAMA USM PKN STAN 2017


Assalamu’alaikum, Hallo!

Kali ini, aku bahas tentang perjalananku untuk masuk kampus Ali Wardhana. Yap, PKN STAN. Mungkin nanti akan aku bagi jadi beberapa part karena aku yakin satu post saja tidak cukup untuk aku menceritakan. Yah, begitulah, biasalah perempuan. Topiknya satu tapi bisa mencar kemana-mana dulu,hehe

Untuk bagian ini, aku mau cerita tentang persiapan dan pengalamanku mengikuti tes tahap pertama USM PKN STAN. Untuk kalian yang memang sudah berniat masuk PKN STAN, mungkin kalian sudah tahu tahap-tahap USM nya kan? Kalau belum, aku jelasin di sini secara singkat aja ya. Jadi, ada 3 tahap untuk masuk PKN STAN. Tahap pertama ada tes potensi akademik (TPA) dan tes bahasa inggris (TBI). Tahap kedua ada tes kesehatan dan kebugaran (TKK), yaitu tes lari 12 menit dan lari membentuk angka 8. Tahap ketiga, yang terakhir, tes kompetensi dasar (TKD). Untuk TKK dan TKD, aku bahas di postingan selanjutnya ya, jadi tunggu aja, hihi.


Flashback dulu ya.

Isu-isu penerimaan maba/miba PKN STAN udah mulai berseliweran. Aku masih ingat, katanya jumlah kuotanya sekitar 6700. Seneng banget kan, kaya alhamdulillah banget tahun ini banyak kuotanya. Tahun kakak kelasku (Angkatan 22) Cuma sekitar 4000-an. Mulai dari situ, aku jadi bersemangat untuk bisa masuk PKN STAN, meskipun perasaan minder dan takut tidak lolos itu tetap ada.

Saat itu aku benar-benar merasa bahwa kemampuanku kurang. Aku merasa bahwa mungkin aku tidak ada apa-apanya dibanding anak SMA yang sudah sehari-hari berkutat dengan matematika dan bahasa inggris. Aku akhirnya mengikuti bimbingan belajar khusus PKN STAN di kota (sementara) ku, Malang. Aku sebenarnya tidak menyarankan juga kalian untuk mengikuti bimbingan belajar, namun kalau memang kalian merasa ‘kurang’ dan kesulitan belajar sendiri, lebih baik ikut bimbel saja. Apalagi kalau kalian seperti aku, yang niat belajarnya naik turun kaya gunung teletubbies, yang malas belajar kalau tidak ada yang mengajari, dan lebih suka mendengarkan penjelasan orang lain daripada mencari sendiri. Dan kalau memang orang tua kalian mampu membiayai dan ridha, kenapa tidak? Yang penting diseriusin ya bimbelnya. Ciye diseriusin *ga nyambung

Mulai bulan September aku sudah menyiapkan diriku untuk belajar sungguh-sungguh. Saat itu aku tidak membeli buku-buku tentang USM karena memang aku sudah mendapatkannya dari bimbel. Sayangnya, buku USM dari bimbel itu hanya aku buka ketika mengikuti bimbel saja. Aku jarang mempelajarinya karena kegiatan sekolah sudah mulai padat. Apalagi sekolahku membuat jadwal khusus untuk kelas XII agar sukses UN. Niatan untuk belajar sungguh-sungguhpun sedikit banyak tersingkirkan dari prioritas belajar. Aku lebih fokus ke ujian sekolahku. Namun alhamdulillah, setidaknya aku masih bisa belajar saat mengikuti bimbel seminggu sekali. Ada simulasi juga di sana. Skor simulasiku stuck di 250-an, hehe. Dari 4 simulasi di bimbel ku, 3 kali lulus dan 1 kali tidak lulus, hehe ((lagi)). 

Setelah masuk tahun 2017 awal, aku mulai mengumpulkan niat untuk belajar TPA dan TBI lagi secara sungguh-sungguh. Aku juga sudah mulai berlatih lari 12 menit di lapangan Rampal, Malang, sejak bulan Desember ((kalau tidak salah)). Kakak kelas yang sudah diterima di PKN STAN juga sudah berkunjung ke sekolah untuk menjelaskan sedikit tentang USM STAN sekaligus memberi tahu ada try out STAN di Malang. Tentu aku mengikutinya! Aku ingin mengukur kemampuanku di ranah kabupaten/kota.

Pas H-1 try out, aku baru belajar buku USM STAN yang aku beli sendiri ((yah, jadinya beli deh, hihi. Soalnya buku bimbel tidak ada penjelasan cara pengerjaannya)). Yah, kebut massal materi dan soal-soal yang sering keluar di TPA dan TBI. Malamnya, sehabis Isya aku langsung tidur. Aku bangun pukul 1 malam dan lanjut belajar lagi. Pukul 3 istirahat sebentar dan solat malam. Alhamdulillah, aku mendapat peringkat 41 dari 1213 peserta dengan skor akhir 336.

Dari sinilah kepercayaan diriku mulai tumbuh. Aku mulai menambah intensitas belajarku. Lebih tekun mengerjakan soal-soal USM PKN STAN tahun-tahun yang lalu. Guru bimbelku berkata bahwa pada dasarnya, soal USM PKN STAN mirip-mirip dari tahun ke tahun, jadi kuasailah dan biasakanlah dirimu dengan soal-soal itu.

Kalau tidak salah, ujian tahap pertama diadakan tanggal 23 April. Aku kebagian di STIE Malang Kucecwara gedung M lantai 3 ruang 1. HP, jam tangan, dan papan dada diharuskan dimasukkan tas dan tasnya ditaruh di depan atau belakang kelas. Sunyi senyap banget ketika mengerjakan soal TPA dan TBI, semua fokus pada soalnya masing-masing. *Ya iyalah, yakali fokus sama soal temen*. Pengerjaan TPA dan TBI ada waktunya sendiri-sendiri. Jadi, 100 menit pertama digunakan untuk mengerjakan soal TPA, sementara 50 menit sisanya digunakan untuk mengerjakan soal TBI. Nanti panitia akan memberi aba-aba di menit-menit terakhir kok, jangan khawatir.

Saat itu aku mengerjakan 50 soal TPA dan 49 soal TBI. Aku sadar aku salah strategi sih sebenarnya mengerjakan soal TPA bagian yang panjang-panjang duluan. 50 soal itu menurutku sangat rawan, salah 11 soal saja sudah kena nilai mati. Tapi harus tetap yakin dan positive thinking sama Allah karena Allah akan ada pada prasangka kita. Jika kamu berfikir negatif dan tidak percaya pada dirimu sendiri, bagaimana bisa Allah percaya pada kamu? 😊


Setelah itu, aku menunggu pengumuman kelulusan tahap pertama. Namun ternyata pengumumannya mundur satu hari, hehe. Padahal seharian itu rasanya sudah was-was banget. Pukul 3 pagi, aku membuka hp dan langsung melihat notif. Temanku sudah mengirim pesan dan bilang kalau aku LULUS. Alhamdulillah sekali. Seneng banget rasanya, bener-bener langsung sujud syukur.


Wah, maaf ya ini panjang banget, huhu. Semoga nggak bosen bacanya ya kalian, aamiin. Yang penting, kalian harus tetap semangat belajar dan yakin pada kemampuan kalian. Aku yang biasa-biasa saja pun bisa lulus tes tahap pertama USM PKN STAN, tentu kalian juga bisa. Doa dan ikhtiar jangan lupa ya! Semangat!

Last,
Semoga selalu berbahagia, Aamin💖
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh


xxx Enggar xxx

14 komentar:

  1. alhamdulillah... selamat ya mbak enggggg

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. belum detail aslinya. kurang bilang kalau skor TPA TBI ku ((mungkin)) sekitar 290an. jadi kalau misal ada yg punya skor di bawah 300, gausah minder. masih ada harapan untuk lolos. gituuuu
      trus lagi, kebanyakan peserta USM itu cuma tim hore, yang ikut untuk sekedar mencoba, jadi kalau emang udah punya niat yg kuat, kemungkinan besar bisa lolos. tapi juga meskipun tim hore, biasanya mereka emang udah punya aset "pinter", jadi ya tetep bisa dianggap lawan.
      tapi aku males ngedit. cerita di sini aja lah ya wkwk😂

      Hapus
    2. apa aku termasuk tim hore itu?

      Hapus
    3. hooh😋 75% tim hore kamu i, soale baru diseriusin pas mau tkd😂

      Hapus
    4. Well, terdengar seperti aku meremehkan... Tapi sebenere ndak kok...

      Hapus
    5. Iya, udah diseriusin kan ya wkwk

      Hapus
  3. Btw.. itu km ngerjain 69 nomer TBI? TBI ada 60 nomer keknya.. trs waktu ngerjain TPA itu 100 mnt..

    Ijin mengoreksi ehehe.. maaf klo slh ngomong yaw..
    Salam, D1 BC 2017👍👮

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya hahaha aku lupa ya Allah, terimakasih koreksinya ya

      Hapus
  4. sugarboo extra long digital titanium styler
    sugarboo titanium gravel bike extra long digital titanium columbia titanium jacket styler. · 1. This is a perfect combination ceramic vs titanium flat iron of both the original, titanium piercing jewelry non-progressive, and a bit of an titanium mountain bikes added element. · 2. This is

    BalasHapus

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Copyright © Serendipity | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com