Assalamu’alaikum, Hallo!
Rencananya, hari ini aku cuma mau post tentang PR atau
kerjaan-kerjaan sekolah dulu ((siapa tau ada yang butuh)), tapi kemarin aku ada
chatting sama temen. Jadi temenku ini curhat tentang masalah nyindir.
Nah trus apa hubungannya sama postku kali ini?
Jadi singkatnya, temenku sedikit merasa tersindir pada
ucapan tantenya, tapi sebenernya temenku sendiri juga faham kalau tantenya
berniat baik. Si temen aku bilang –yang
sudah dibahasa indonesiakan “Menurutku tanteku Cuma pengen aku jadi gadis
yang baik ya aslinya tanteku baik... Cuma aku berfikir plis dont expecting me
too high im still a kid... gitu lo... hng jadi curhat aku yaela”
Nah setelah beberapa percakapan, temenku memberitau kalau aku mungkin juga bisa menerbitkan buku.
Hanya ingin bercanda, aku balas chatnya “dont expecting me too much. im still a
kid”, yang intinya sama seperti kata-kata dia sendiri. Lalu dibalas “Semacam... karma
instan?”
Dari sini, aku jadi punya ide untuk memposting tulisan ini.
Aku langsung cari di google dengan keyword ‘balas dendam perkataan agar dia
merasa apa yg kita rasakan’. Hasilnya? Aku dirujuk ke situs-situs yang isinya doa-doa
untuk menghilangkan dendam. Jadi merasa kalau aku jahat banget ya, sampe
dikasih doa-doa, hahaha. Aku sendiri malah ngakak lihat suggestionnya.
Ada ‘cara membalas dendam pacar yang selingkuh’. Ya Allah Mbak,
pacar selingkuh mah ya biarin, bukan jodoh berarti, haha. Segitunya sampe mau
balas dendam.
Malah ada lagi bawahnya ‘cara membalas dendam jarak jauh’.
Ini gimana, hahaha. Dendam kesumat banget kali ya sampe mau balas dendam jarak
jauh. Yang kaya di sinetron itu aja, yang tulis namanya di kertas, trus bakar
sampe habis, biar dia kepanasan, hahaha.
Aku akuin, aku sendiri adalah tipe orang yang suka berbalas
dendam, namun bukan balas dendam yang sampe bunuh orang gitu, bukaaaan, tapi balas
dendam seolah-olah kita bertukar posisi. Faham nggak? Nggak ya? Hihi, maafkan.
Jadi, misal nih, ada orang yang lagi marah sama aku. Sebagai
orang yang dimarahi, pasti aku menjelaskan
gimana-gimananya kan kenapa aku melakukan itu. Udah bilang panjaaaaaaaaang
banget trus cuma dibalas “bodo amat”
Gimana coba rasanya? Sebel kan, hihi. Kan nggak enak gitu
perasaannya jadinya. Sakit hati juga malah.
Berbekal dari perasaan itu, timbul deh rencana balas dendam. Kalau keadaan sedang berbalik, aku yang
sedang marahin dia dan dia yg aku marahin, aku juga bakal melakukan hal yang
sama. Ketika dia menjelaskan panjaaaaang banget, pasti aku juga menjawab “bodo
amat”. Namun setelah beberapa saat, aku pasti bilang kalau aku cuma mau balas
dendam. Aku juga bilang kalau itu cuma untuk ngertiin dia gimana rasanya
digituin, supaya dia sadar dan nggak melakukan hal yang kaya gitu lagi ke orang
lain.
Ya aku tau sih, orang kalau udah marah kayanya ngontrol
ucapan aja susah. Kebun binatang aja bisa diabsen. Tapi ya jangan begitulah,
masih ada yang lebih baik. Fahami dulu posisinya dia, kalau emang salah,
silakan diberi tau yang benar, dan kalau memang apa yg dilakukan dia benar, ya
jangan dimarahin. Atau kalau apa yang dilakukan dia sedikit atau sedikit banyak
melukai hatimu, ya bilang saja baik-baik. Kan bisa bilang “ucapanmu tadi
nyakitin loh” gitu. Eh tapi nangkepnya jadi kaya nyindir ya, hihi. Tapi bukan
kok, kalau kamu ngomongnya sama ketawa gitu pasti dia juga faham kalau kamu cuma
ingin memberi tahu dia. Kalau emang nggak mau salah faham, sekalian aja bilang “Nggak
nyindir kok, serius, hahaha”.
Aku sendiri tipe orang yang enakan sih, menurutku. Kalau marah, mending tidur. Nanti setelah bangun,
insyaAllah udah nggak marah lagi. Tapi ini berlaku untuk kesalahan-kesalahan
kecil aja ya, bukan yang gede gitu, hihi. Kalau aku bilang sih, nggak usah
mengingat lagi kejadian sebelumnya yang bikin kamu marah. Bawa santai aja. Kalau
dia sudah meminta maaf, berarti dia sudah mengakui kesalahannya kan? Urusan niat
dia cuma sekedar ngomong maaf atau sungguh-sungguh minta maaf, itu urusan dia
sama Tuhan. Cukup terima aja maafnya dan maafkan dia. Kalau sama-sama baik gitu
kan enak, adem gitu hatinya. Atau kalau emang memaafkan aja rasanya sulit, baca
aja doa penghilang marah di google, hahaha. Yang penting bukan (nge)doa(in)
cepet mati aja, hihi.
Last,
Semoga kita tetap menjadi orang yang bisa memaafkan
kesalahan orang lain dan selalu berbahagia, Aamin💖
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh
xxx Enggar xxx
You know eng... Balas dendam dimulai dari rasa mangkel yg dipendam...
BalasHapusKamu seperti tidak bisa mengekspresikan rasa itu dan kemudian muncul rasa balas dendam itu yang dinilai banyak orang adalah negatif. Mencoba tidur dan melupakan masalah kamu memang cara yang ampuh namun sebagaimanapun kamu mencoba kalau belum ada rasa memaafkan di hati kamu malahan kamu yang akan menyakiti orang lain. Let the anger express itself, biarkan orang lain mengerti kekesalan kamu, penyabar bukan berarti memendam perasaan kamu, dan yang terakhir lo rese kalo lagi laper, ambil sniker.
Maaf kalau ada kesalahan kalimat atau kata atau huruf karena sejatinya saya hanyalah blogger yang sudah jarang ngepost blog nya sendiri.
Semoga bermanfaat,
sisiran.
belikanku snikerrrrr😂😋
Hapuswell actually iyaaa, tapi lak aku si kaya emang gampang "yaudah lah ya" gitu😂
ditulis lagi lah blognyaaaa
Wiiii pencerahannn, habis baca jd introspeksi diri bgt sebagai kaum pemaaf sekaligus pemarahhh ehehe😂😂
BalasHapuskaum 2 sisi berarti pik😂😂
Hapus