Kamis, Juli 27, 2017

BALAS DENDAM ALA AKU

Assalamu’alaikum, Hallo!

Rencananya, hari ini aku cuma mau post tentang PR atau kerjaan-kerjaan sekolah dulu ((siapa tau ada yang butuh)), tapi kemarin aku ada chatting sama temen. Jadi temenku ini curhat tentang masalah nyindir.
Nah trus apa hubungannya sama postku kali ini?

Jadi singkatnya, temenku sedikit merasa tersindir pada ucapan tantenya, tapi sebenernya temenku sendiri juga faham kalau tantenya berniat baik. Si temen aku bilang –yang sudah dibahasa indonesiakan “Menurutku tanteku Cuma pengen aku jadi gadis yang baik ya aslinya tanteku baik... Cuma aku berfikir plis dont expecting me too high im still a kid... gitu lo... hng jadi curhat aku yaela”


Nah setelah beberapa percakapan, temenku memberitau kalau aku mungkin juga bisa menerbitkan buku. Hanya ingin bercanda, aku balas chatnya “dont expecting me too much. im still a kid”, yang intinya sama seperti kata-kata dia sendiri. Lalu dibalas “Semacam... karma instan?”


Dari sini, aku jadi punya ide untuk memposting tulisan ini. Aku langsung cari di google dengan keyword ‘balas dendam perkataan agar dia merasa apa yg kita rasakan’. Hasilnya? Aku dirujuk ke situs-situs yang isinya doa-doa untuk menghilangkan dendam. Jadi merasa kalau aku jahat banget ya, sampe dikasih doa-doa, hahaha. Aku sendiri malah ngakak lihat suggestionnya.


Ada ‘cara membalas dendam pacar yang selingkuh’. Ya Allah Mbak, pacar selingkuh mah ya biarin, bukan jodoh berarti, haha. Segitunya sampe mau balas dendam.
Malah ada lagi bawahnya ‘cara membalas dendam jarak jauh’. Ini gimana, hahaha. Dendam kesumat banget kali ya sampe mau balas dendam jarak jauh. Yang kaya di sinetron itu aja, yang tulis namanya di kertas, trus bakar sampe habis, biar dia kepanasan, hahaha.

Aku akuin, aku sendiri adalah tipe orang yang suka berbalas dendam, namun bukan balas dendam yang sampe bunuh orang gitu, bukaaaan, tapi balas dendam seolah-olah kita bertukar posisi. Faham nggak? Nggak ya? Hihi, maafkan.

Jadi, misal nih, ada orang yang lagi marah sama aku. Sebagai orang yang dimarahi, pasti aku menjelaskan gimana-gimananya kan kenapa aku melakukan itu. Udah bilang panjaaaaaaaaang banget trus cuma dibalas “bodo amat”
Gimana coba rasanya? Sebel kan, hihi. Kan nggak enak gitu perasaannya jadinya. Sakit hati juga malah.

Berbekal dari perasaan itu, timbul deh rencana balas dendam. Kalau keadaan sedang berbalik, aku yang sedang marahin dia dan dia yg aku marahin, aku juga bakal melakukan hal yang sama. Ketika dia menjelaskan panjaaaaang banget, pasti aku juga menjawab “bodo amat”. Namun setelah beberapa saat, aku pasti bilang kalau aku cuma mau balas dendam. Aku juga bilang kalau itu cuma untuk ngertiin dia gimana rasanya digituin, supaya dia sadar dan nggak melakukan hal yang kaya gitu lagi ke orang lain.

Ya aku tau sih, orang kalau udah marah kayanya ngontrol ucapan aja susah. Kebun binatang aja bisa diabsen. Tapi ya jangan begitulah, masih ada yang lebih baik. Fahami dulu posisinya dia, kalau emang salah, silakan diberi tau yang benar, dan kalau memang apa yg dilakukan dia benar, ya jangan dimarahin. Atau kalau apa yang dilakukan dia sedikit atau sedikit banyak melukai hatimu, ya bilang saja baik-baik. Kan bisa bilang “ucapanmu tadi nyakitin loh” gitu. Eh tapi nangkepnya jadi kaya nyindir ya, hihi. Tapi bukan kok, kalau kamu ngomongnya sama ketawa gitu pasti dia juga faham kalau kamu cuma ingin memberi tahu dia. Kalau emang nggak mau salah faham, sekalian aja bilang “Nggak nyindir kok, serius, hahaha”.

Aku sendiri tipe orang yang enakan sih, menurutku. Kalau marah, mending tidur. Nanti setelah bangun, insyaAllah udah nggak marah lagi. Tapi ini berlaku untuk kesalahan-kesalahan kecil aja ya, bukan yang gede gitu, hihi. Kalau aku bilang sih, nggak usah mengingat lagi kejadian sebelumnya yang bikin kamu marah. Bawa santai aja. Kalau dia sudah meminta maaf, berarti dia sudah mengakui kesalahannya kan? Urusan niat dia cuma sekedar ngomong maaf atau sungguh-sungguh minta maaf, itu urusan dia sama Tuhan. Cukup terima aja maafnya dan maafkan dia. Kalau sama-sama baik gitu kan enak, adem gitu hatinya. Atau kalau emang memaafkan aja rasanya sulit, baca aja doa penghilang marah di google, hahaha. Yang penting bukan (nge)doa(in) cepet mati aja, hihi.

Last,
Semoga kita tetap menjadi orang yang bisa memaafkan kesalahan orang lain dan selalu berbahagia, Aamin💖
Wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh


xxx Enggar xxx

4 komentar:

  1. You know eng... Balas dendam dimulai dari rasa mangkel yg dipendam...

    Kamu seperti tidak bisa mengekspresikan rasa itu dan kemudian muncul rasa balas dendam itu yang dinilai banyak orang adalah negatif. Mencoba tidur dan melupakan masalah kamu memang cara yang ampuh namun sebagaimanapun kamu mencoba kalau belum ada rasa memaafkan di hati kamu malahan kamu yang akan menyakiti orang lain. Let the anger express itself, biarkan orang lain mengerti kekesalan kamu, penyabar bukan berarti memendam perasaan kamu, dan yang terakhir lo rese kalo lagi laper, ambil sniker.

    Maaf kalau ada kesalahan kalimat atau kata atau huruf karena sejatinya saya hanyalah blogger yang sudah jarang ngepost blog nya sendiri.
    Semoga bermanfaat,
    sisiran.

    BalasHapus
    Balasan
    1. belikanku snikerrrrr😂😋
      well actually iyaaa, tapi lak aku si kaya emang gampang "yaudah lah ya" gitu😂
      ditulis lagi lah blognyaaaa

      Hapus
  2. Wiiii pencerahannn, habis baca jd introspeksi diri bgt sebagai kaum pemaaf sekaligus pemarahhh ehehe😂😂

    BalasHapus

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Popular Posts

Copyright © Serendipity | Powered by Blogger
Design by Lizard Themes | Blogger Theme by Lasantha - PremiumBloggerTemplates.com